Hal ini dikarenakan warga di dusun tersebut harus menempuh jarak yang jauh bahkan harus menyeberangi sungai untuk pemakaman warganya.
Dijelaskan oleh Bupati kang Sugiri saat meninjau lokasi sekaligus mengadakan selamatan pada Selasa (22/4). Dirinya menjelaskan jika harus dibangun jembatan akan memakan waktu dan perencanaan yang lama juga pembahasan di APBD.
Terlebih waktu pendek hingga dirinya berinisiatif untuk partisipasi bersama pejabat daerah dan pihak yang peduli membeli lahan untuk dijadikan area pemakaman.
Kang Giri pun menamakan bahwa pemakaman bari ini di beri nama Astana Bukul.
"Kita berharap dengan adanya pemakaman ini warga masyarakat sehat selamat dan panjang usia. " harapnya.
Kades Wates Suyadi ketika di konfirmasi mengungkapkan terimakasih di beri tanah makam oleh bupati Kang Sugiri. Sehingga warga tidak kesulitan lagi.
Dirinya bersama warga tidak menyangka mendapat lahan secepat ini. Bahkan adanya realisasi dari keberadaan lahan pemakaman ini menjadi bukti kang bupati peduli kepada rakyat kecil.
Dirinya menjelaskan sebelumnya warga harus menempuh jarah lebih dari 3 km ke tugurejo, bahkan harus menyeberangi sungai jika akan memakamkan warganya. Bahkan sangat kesulitan jika ada warga yang meninggal pada saat sore atau malam hari karena keberadaan makam yang jauh dan harus menyeberangi sungai.
Kades Suyadi menjabarkan bahwa luasaan tanah yang di berikan oleh bupati adalah pembelian dari warga atas nama Lukas Kamsari dengan luasan lahan 890 meter lebih.
" Adanya lahan pemakaman ini akan menjadikan warga dukuh Bukul yang berjumlah lebih dari 1200 warga lebih dekat dalam pemakaman" jelasnya. ( joe)
0 Komentar