Niken Gandini didukung oleh enam puluh lima penari, tiga puluh wiraswara dan pengrawit. Mereka telah berlatih dengan giat dan penuh semangat selama kurang lebih dua bulan.
Dalam penampilan karya Sekolah di bawah pimpinan Farida Hanim Handayani berusaha berpegang teguh pada pakem Reog Ponorogo yang otentik, mulai dari gerak tari, iringan musik gamelan, hingga tata rias dan kostum yang khas.
"Namun sebagai representasi dari generasi muda, kami juga menampilkan sentuhan kreativitas dan semangat kekinian yang terlihat dalam beberapa koreografi baru, transisi adegan yang dinamis, serta interpretasi emosi yang lebih mendalam dari para penari." jelasnya
Farida menyampaikan SMKN 1 Jenangan berusaha fokus pada kekompakan tim dan kekuatan ekspresi. Setiap penari dan pengrawit telah berlatih keras untuk menampilkan sinkronisasi yang sempurna dan energi yang menular.
Dirinya ingin penonton tidak hanya melihat sebuah pertunjukan, tetapi juga merasakan semangat juang, keindahan budaya, dan dedikasi yang kami curahkan dalam setiap gerakan dan nada.
Pihak sekolah berharap masa depan Niken Gandini, memiliki visi yang cukup besar. Yaitu dapat terus melestarikan dan mengembangkan seni Reog Ponorogo di kalangan generasi muda, khususnya di lingkungan SMKN 1 Jenangan. Reog menjadi bagian integral dari identitas siswa dan kebanggaan sekolah.Reyog Niken Gandini dapat menjadi duta budaya yang memperkenalkan keindahan seni tradisi kepada khalayak yang lebih luas.
Grub Reyog Niken Gandini juga diharapkan dapat menjadi wadah bagi pengembangan karakter siswa. Melalui disiplin latihan, kerja sama tim, dan penghayatan nilai-nilai budaya, kami ingin membentuk generasi muda yang tidak hanya terampil dalam seni, tetapi juga memiliki integritas, rasa cinta tanah air, dan semangat pantang menyerah.
"Kami percaya bahwa dengan semangat ini, Reog Niken Gandini akan terus berjaya dan memberikan kontribusi positif bagi kebudayaan Indonesia."Ungkapnya.
Tidak hanya pada gelaran Festival Nasional Reyog Ponorogo. Peran serta SMKN 1 Jenangan juga aktif dalam keikutsertaan Kirab Pusaka atau Pawai Lintas Sejarah ini adalah untuk menanamkan dan memperkuat rasa cinta Tanah Air serta kebanggaan akan budaya dan sejarah lokal, khususnya Kabupaten Ponorogo, kepada para siswa.
Sebagai lembaga pendidikan, kami merasa bertanggung jawab untuk tidak hanya membekali siswa dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan teknis, tetapi juga dengan karakter yang kuat dan pemahaman yang mendalam tentang akar budaya mereka. Kegiatan ini adalah wadah yang sangat baik untuk melestarikan tradisi luhur, mengapresiasi perjuangan para pendahulu, dan sekaligus menunjukkan eksistensi serta kontribusi positif SMK Negeri 1 Jenangan dalam kehidupan bermasyarakat.
Keikutsertaan SMKN 1 Jenangan dengan delapan siswa yang memerankan prajurit menaiki kereta kuda.
Farida mengemukakan bahwa SMK Negeri 1 Jenangan tidak hanya fokus pada pendidikan kejuruan yang inovatif dan relevan dengan industri, tetapi juga sangat peduli dan berkomitmen terhadap pelestarian budaya.
SMKN 1 Jenangan semaksimal mungkin mencetak lulusan yang siap bersaing di dunia kerja, beradaptasi dengan kemajuan teknologi, memiliki integritas, namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai luhur dan kearifan lokal.
"Keterlibatan aktif dalam kegiatan budaya seperti ini adalah bukti nyata sinergi antara pendidikan formal dan pelestarian identitas bangsa." jelasnya.
Dirinya berpesan kepada para siswa, untuk menjadi generasi muda yang cerdas, terampil, dan berkarakter. Kenali, cintai, dan lestarikan budaya serta sejarah bangsa kita, Pemuda adalah pewaris masa depan, dan dengan memahami masa lalu, para siswa akan mampu membangun masa depan yang lebih baik.
" Jadikan setiap kesempatan, termasuk mengikuti kegiatan seperti ini, sebagai pembelajaran berharga untuk membentuk pribadi yang utuh." ujarnya.
Dirinya berharap Kirab Pusaka atau Pawai Lintas Sejarah ini akan terus menjadi agenda rutin yang semarak dan mampu menarik perhatian lebih banyak generasi muda untuk ikut serta. Juga partisipasi aktif siswa dalam kegiatan budaya semacam ini, mereka tidak hanya mendapatkan pengalaman baru, tetapi juga semakin mendalami nilai-nilai kebangsaan dan kearifan lokal yang akan membentuk karakter mereka.
"Terakhir, kami berharap SMK Negeri 1 Jenangan dapat terus berkontribusi secara nyata dalam mencetak generasi muda yang tidak hanya kompeten di bidangnya, tetapi juga bangga menjadi bagian dari identitas budaya Indonesia." Pungkasnya.
Posting Komentar