Ki Purbo Sasongko dalang kondang Ponorogo duet dengan Ki Wenas Sudirman pimpinan Sanggar Tari Tadika Puri dan Mbak Ninok Seniman ketoprak, mereka menyuguhkan tarian wayang orang kolaborasi wayang kulit dengan diiringi tetembangan.
Cerita pewayangan dikemas kolaboratif, mengisahkan tentang karakter Arjuno yang ragu untuk berperang karena musuhnya adalah notabene semua saudara dekatnya, dan diberi nasihat oleh Kresna.
Tentang sebuah nilai bahwa kehidupan itu tentang apa yang dihadapi tapi tentang apa yang di perjuangkan.
Dijelaskan oleh Wenas Sudirman yang sebelumnya juga menampilkan performa Mocopatan mengungkap bahwa eksistensi kegiatan berkesenian yang dilaksanakan ini harus rutin menerus dalam melaksanakan.
Sudirman sangat berharap dengan adanya wadah berkesenian ini harapannya kedepan berkesenian di Ponorogo semakin meriah dan eksis.
" Kami mendukung penuh terhadap keberadaan pertunjukan ini sehingga benar mewujudkan ponorogo sebagai kota budaya" jelasnya.
Semantara Ki Purbo Sasongko mengutarakan bahwa pertunjukan ini di persiapan dalam waktu singkat. Dengan melihat konsep dan potensi yang dimiliki dari masing masing tokoh. Semua bisa saling memahami kolaboratif padu dan menjadi pertunjukan.
'Kita merindukan agenda yang dikemas secara sederhana, bisa menikmati sesuatu yang dikelola dan di olah dengan rasa." ungkapnya.
Agenda Suwung Jumengglung sendiri akan digelar sampai dengan tanggal 13, disamping disuguhi pameran lukisan. Masyarakat juga dapat menikmati beraneka pertunjukan kesenian di halaman. Kemasan sederhana dan apa adanya justru menjadi nilai tersendiri dalam ber kesian. (Joe)
0 Komentar