Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu , dalam keterangan persnya pada ahad (9/11/2025) dalam siaran persnya sesaat setelah penetapan Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyebut bahwa Bupati tidak mau menerima uang secara langsung tetapi selalu dilewatkan saudaranya.
" Bupati Ponorogo ini tidak mau langsung untuk menerima uang, jadi ketika menerima sejumlah uang dilewatkan saudaranya. Untuk tanggal 7 kemarin dilewatkan melalui saudari iparnya yang namanya NNK" ungkap Asep
Tim KPK mengendus ada pergerakkan uang yang diambil dari bank Jatim oleh Ibepe untuk selanjutnya diserahkan kepada NNK, untuk diamankan di tempat yang merupakan penguasaan Bupati Sugiri, KPK menambahkan NNK ini merupakan ipar dari Bupati Sugiri.
Di beberapa unggahan medsos juga menyebut bahwa dalam beberapa waktu ini NNK yang menjabat Kades tersebut menghilang alias tidak ngantor.
Bila ditelisik lebih dalam memang ada nama adik ipar dari Bupati Sugiri yang berinisial NNK dan menjabat sebagai kades di salah satu desa di Kecamatan Balong Ponorogo.
Bahkan rumah Bupati Sugiri selain di Samping dirinya juga sering pulang ke Balong Ponorogo.
Tepat dibelakang balai desa ada rumah joglo lawas dan sekarang mengalami rehab dan nyaman untuk menerima tamu selain di rumah dinas Bupati Ponorogo jalan alon alon utara.
Ada mana lagi yang merupakan kerabat bupati yang terlibat dalam konspirasi rantai penyerahan uang yang berhasil diendus dan diamankan. PKK menyebut nama ElI dan Singgih yang keduanya merupakan adik dari Bupati Sugiri.
KPK menjelaskan dalam modus penyerahan uang dari berbagai pihak memang Bupati Sugiri tidak turun langsung, tetapi melibatkan orang dekat dan saudara kandungnya.
Hal ini untuk mengeliminir kecurigaan atau adanya kecurigaan dari para pihak dalam menggeser uang.
Posting Komentar