Sebagaimana disebut oleh Ihsan Muttaqin selalu perwakilan BPD Demangan pada operasi penutupan yang dilakukan pada bulan september 2023 jumlah warung esek esek masih 14 an warung. Tetapi setelah dilakukan identifikasi untuk penutup pada senin(5/5/2025) jumlahnya bertambah menjadi 23 warung.
Dirinya mengungkap sebenarnya masyarakat desa Demangan khususnya sudah geram dengan keberadaan warung esek esek yang pengelola maupun pelayannya sebagian besar bukan berasal dari warga sekitar.
Ihsan Muttaqin menjelaskan pada sekitar September 2023 sebenarnya warga dan pemerintah desa melakukan penertiban terhadap keberadaan warung esek esek tersebut.
Tetapi beberapa saat kemudian mereka para pemilik warung meloby dan komitmen untuk tidak menyalahgunakan sebagai tempat prostitusi.
" Akhirnya kita sepakat dan juga di tuangkan dalam perjanjian bahwa warung boleh buka kembali dengan komitmen tidak disalahgunakan untuk tindak asusila" Jelasnya
Setelah berjalan ternyata banyak info yang masuk bahwa banyak warung di Demangan digunakan untuk prostitusi. Bahkan tersiar kabar ada yang terkena HIV.
Atas dasar itu pihak desa mengambil inisiatif untuk menggelar rapat dengan seluruh aparat pemerintah kecamatan, polsek,Pol PP dan pihak warung,dengan hasil sepakat melakukan tes kesehatan kepada seluruh pelayan warung.
Hasil nya di awal Mei 2025 ada 13 pelayan warung dari total 29 yang di tes, yang teridentifikasi kena HIV. Akhirnya pihak desa bersama aparat dan pemerintahan melakukan penertiban.
" Sebenarnya kita berniat untuk membongkar warung warung tersebut, mengingat hasil kordinasi masih belum ada persamaan persepsi karena lahan yang ditempati adalah lahan PKJA. Sehingga akan kita rapatkan lagi kemudian hari" pungkasnya. (Joe)
0 Komentar