Bowo menunjukan warung yang berada di belakang pasar Njanti, masih digunakan untuk praktek prostitusi |
Tetapi pembongkaran ini masih menyisakan beberapa warung yang berada di belakang area pasar.
Salah satu pesuruh di lokasi yang kebetulan belanja di depan pasar ketika dikonfirmasi membenarkan bahwa masih ada warung dan para wanita yang menjajakan diri warung warung yang berlokasi di belakang eks pasar Njanti.
Pria yang enggan disebutkan namanya ini menyebut masih ada 6 warung yang beroperasi dengan wanita penjaja sekitar 16 -18 orang.
Dirinya merinci rata rata tarif yang dikenakan kepada pelanggan berkisar 110 -120 ribu. Dijelaskannya biaya tersebut digunakan untuk biaya kamar dan jasa pekerja sekali main.
Sementara Bowo pemuda setempat membenarkan masih adanya praktek prostitusi di warung warung yang berada di lahan pribadi. Dirinya berharap ada ketegasan dari pemerintah maupun pihak terkait untuk tidak diam, bergerak menyelesaikan masalah tersebut.
" Warga merasa resah dengan masih beroperasinya warung yang berada di belakang pasar Njanti untuk praktek prostitusi." jelasnya.
Bowo mengungkapkan jika semangat menutup dan membongkar pasar karena jadi sarang prostitusi, harapannya dari pihak terkait baik dari desa maupun pihak keamanan ikut menertibkan sisa sisa prostirusi tersebut sebelum menjadi besar. (Jun/red).
Posting Komentar