Yhani Beber Gaman dan Ritual Yang Dilakukan Demi Sukseskan Grebeg Suro 2025

PONOROGO,SW_ Yhani Wijaya tokoh spiritual Ponorogo blak blakan soal ritual dan gaman yang digunakanuntuk mengamankan perayaan Grebeg Suro 2025 agar tidak ada hujan pengunjung ramai pagelaran lancar dan sukses tanpa ada kendala. 

Dirinya yang juga LSM 45 ini menyebut ada dua gaman yang digunakan khusus untuk ritual di perayaan Grebeg Suro 2025 ini. 
Gaman Banyak Angrem untuk pager pager ( Srengat) dengan manfaat atau khasiat harapanya acaranya Grebeg Suro 2025 bisa digelar selamat lancar dan aman. 

Kedua gaman Bliring Wadon Rajah Kolo Cokro, berbentuk tombak. Untuk menyingkirkan atau menahan hujan. Dan juga ngirup atau mendatangkan penotong agar ramai berduyun duyun menyaksikan pertunjukan Grebeg Suro 2025.

Yhani menjelaskan gaman Bliring Wadon Rajah Kolo Cokro biasa juga digunakan kalau ada mantu atau hajatan untuk mendatangkan tamu. 

"Ini sudah saya pakai sampai kemana mana dan selama ini berhasil. Khususnya untuk hajatan pernikahan.Acara bisa ramai lancar sukses dan tanpa kedala hujan" 

Warga Mojosem Madusari Siman Ponorogo menyampaikan asal usul gaman ini adalah berasal dari tinggalan turun temurun dari orang tua dan leluhur. Yang semua tujuannya untuk membantu agar semua niat baik bisa terlaksana dengan lancar dan sukses. 

Dalam mensukseskan Grebeg Suro 2025 ini Yhani mengaku melakukan laku tirakat juga melakukan topo ngrame yaitu jalan keliling terus menerus sambil mengacungkan gaman hingga selesai acara. 

" Ini bukan pamer tapi ritual menolak segala rintangan yang menghalangi suksesnya acara" imbuh Yhani.

Khusus untuk Grebet Suro 2025 ini, Yhani mengaku khusus melakukan ritual di rumah dengan menyalakan lampu ublik, dan bakar dupa dalam jangka tertentu juga bakar menyan. Dirinya juga membuat sesaji kembang telon, kembang parem, kemenyan madu merah, minyak fambo, rokok gudang garam merah, candu dibakar dibakar di Anglo. 

Ritual ini dipersembahkan untuk mbah Jayeng yang mengikuti ( ngembani) Yhani Wijaya dan yang bau rekso alon alon dan sekitarnya termasuk pringgitan yaitu Nyi Korek dan yang danyang desa se Ponorogo. 

Secara khusus selain menggunakan gaman dan ritual tersebut, dirumah Yhani menjelaskan di bantu kekuatan supranatural dari tombak kyai jangkung dan tombak kyai sidem kayon. ( dengan makna filsafat sidem kayon adalah tengah malam yang sunyi dan tidak ada pohon yang bergerak). 

Yhani juga menyebut ada satu pusaka yaitu keris pandhito semedi luk tigabelas yang dibawa ke alon alon dan lepas masih berkeliaran di alon alon untuk menjaga kondusifitas dan kesuksesan acara greget Suro. 

Dirinya menyebut bahwa ini adalah bagian ikhtiar dengan kemampuan yang bisa dilakukan. Mengingat dirinya meyakini bahwa banyak pusaka yang ada tuah dan kekuatan magis di dalamnya. Karena dulu dalam proses membuatnya melalui laku tirakat dan merupakan wesi aji. (jun/red) 




0/Post a Comment/Comments

Dibaca :