Tambang dan cucian Pasir di area jalur ke wisata Ngebel mendapat sorotan bupati karena merusak jalan dan lingkungan |
PONOROGO,SW_ Keberadaan tambang dan cucian pasir liar di seputaran Jenangan dan Ngebel mendapat sorotan tajam dari Bupati Ponorogo Kang Sugiri Sancoko.
Pada saat sambutan acara pengajian akbar PAC Muslimat NU di Paringan Jenangan Ahad (28/9/2025) dirinya mengaku banyak mendapat keluhan dari warga menyoal tentang rusaknya alam dan jalan di kawasan tersebut.
Rasane kudu nangis, tambang tambang soyo ra kenak diatur, jalan e njeleput cuci pasir soyo ra kenek diatur. ungkapnya dihadapan para jamaah.
Kang Sugiri menjelaskan bahwa di wilayah Ngebel itu ada konservasi alam yang masuk Gunung Wilis, dimana disana ada cagar alam Si Picis dan Si Gogor di Pupus dan Gondowido dulu degradasinya masih nol persen, sekarang hampir hancur karena kerusakan yang luar biasa.
"Saya mengetuk ke yang bisnis tambang ngunu yo ngunu neng ojo ngunu. Alam ini harus kita jaga. Yang kita wariskan ada 2 hal yaitu generasi yang baik, akhlakul karimah dan alam semesta terjaga dengan baik " Imbuhnya.
Bupati Sugiri menyebut bahwa keberadaan alam yang utuh harus menjadi perhatian. Dirinya menyebut bahwa para penambang mengeruk dunia tambang dihabiskan seakan dunia hanya hari ini saja."Yang kaya hanya segelintir orang, tapi resikonya untuk banyak orang."ungkapnya.
Link sambutan Bupati Sugiri https://vt.tiktok.com/ZSDtNK3Ja/
Diketahui paketan tambang pasir dan cucian pasir marak di seputaran Jenangan khususnya di area jalur ke Ngebel.
Para penambangan mengambil pasir yang masih kotor dan mencuci dengan memanfaatkan aliran air deras sungai sepanjang Ngrogung Semanding Jenangan Sraten hingga Sedah untuk memproses cucian pasir hingga layak dijual.
Sungai menjadi kotor dan area persawahan tercemari air yang mengandung limbah pasir hingga mengganggu kesuburan tanah. Ini mengakibatkan tanaman padi susah tumbuh, butuh pupuk lebih banyak dan juga panen menjadi tidak maksimal.
Tidak hanya itu maraknya bisnis tambang dan cucian pasir ini juga mengakibatkan ramai kendaraan dump truk lalu lalang menjadi sangat banyak. Mereka membuat pasir yang penuh dengan debu jalanan kotor , tonase berlebih sehingga merusak jalan, dan mengganggu aktifitas warga dalam berlalu lintas. (Jun/red)
Posting Komentar