Air tersebut berasal dari sungai yang mengalir dari hulu kecamatan Pudak melewati sooko sampai ke waduk Bendo.
Keadaan air sungai yang kotor keruh bau penuh dengan kotoran sapi perah menjadi keprihatinan tersendiri bagi Pujiana.
Dirinya merasa aneh, ketika banyak orang yang tahu dan mengerti kesehatan tetapi melihat keberadaan sungai yang kotor, bau dan tercemar diam seribu bahasa.
" Kasus buang limbah kotoran sapi ini sudah terjadi cukup lama. Tetapi semua membisu berlagak acuh, padahal sangat berbahaya" ujarnya di temui usai kordinasi dengan kepala Dinas Lingkungan Hidup.
Dirinya ingin memastikan secara Sains bahwa air tersebut berbahaya dan harus di uji laboratorium
"Air ini sangat berbahaya merusak lingkungan ekosistem dan alam. Tapi kita juga perlu by data untuk memastikannya" Jelas pujiana.
Sementara menanggapi aksi Pujiana alias Puji Pentol Plt kepala Dinas Lingkungan Hidup Marjono mendukung langkah yang diambil oleh Pujiana.
"Air sudah di laboratoriumkan, tinggal tunggu hasil lab." Jelasnya.
Dirinya mengungkapkan untuk menyelesaikan masalah pencemaran ini memang butuh kepedulian dan kinerja bareng lintas sektor.
"Perlu adanya kordinasi antar dinas terkait. Serta segera duduk bersama antara peternak pengusaha susu dan masyarakat terdampak guna membangun komitmen dan mencari solusi yg pas untuk menyelesaikan masalah ini" pungkasnya
.
0 Komentar